Jumat, 07 Desember 2012

20 Band Indie Top Indonesia


Era perkembangan band indie Indonesia Semakin hari semakin berkembang, hal ini diikuti dengan semakin kreatifitasnya band-band indie mengahasilkan aransement lagu yang inovatif dan bahkan secara kualitas mungkin lebih baik dari pada major label. Berikut 20 band Indie yang mempunyai kualitas dan berpengaruh cukup kuat dalam mengembangkan nama Indie di tanah air.

1. Naïf


Naif adalah band indie papan atas yang terbentuk pada tanggal 22 oktober 1995 di Jakarta, mempunyai formasi “David” Bayu Danang Jaya (Vocal), Mohammad “Emil” Amil Hussein (Bass, Keyboard, Vocal), Fajar “jarwo” Endra Trauna/ Mr.J (Gitar, Vocal), Franki “Pepeng” Indrasmoro Sumbodo (Drum, Percussion, Vocal).
Bila band lain berlomba-lomba ingin bekerjasama dengan major label, justru band yang satu ini lebih memilih indie label untuk terus berkiprah dalam industri musik Indonesia. Alasan Naif pindah ke jalur indie dikarenakan band pengusung lagu retro ini ingin mengembangkan potensi mereka untuk terus berkreasi dan menghasilkan lagu-lagu yang berkualitas.
2. Burgerkill


Burgerkill adalah band metalcore asal kota kembang bandung yang terbentuk pada bulan Mei 1995. Nama band ini diambil dari nama sebuah restoran siap saji di Amerika Burger King yang kemudian diparodikan menjadi Burgerkill. Band ini sangat eksis di Indonesia terutama di kota kelahirannya Bandung.
Burgerkill kerap kali menjadi band yang paling ditunggu penampilanya pada acara-acara musik Indonesia terutama Rock. Band yang kerap kali membuat penontonnya melakukan “wall of death” ini pernah diundang pada salah satu acara musik bergengsi di Australia yaitu Soundwave pada tahun 2009 dan pernah juga menjadi pembuka band metal kelas wahid dunia Mastodon di acara Big Day Out tahun 2010.
3. The Sigit


The S.I.G.I.T (The Super Insurgent Group of Intemperance Talent) adalah band Rock‘n Roll Indonesia berasala dari kota kembang Bandung. The Sigit digambarkan sebagai sebuah Rock Garage band dan sering dibandingkan dengan Wolfmother dan The Datsuns, bahkan kerap dijuluki sebagai ‘Indonesian Answer to Wolfmother‘ oleh beberapa media Australia. Rumornya, asal nama band mereka dikabarkan berasal dari ayah Rekti yaitu Sigit.
The Sigit berhasil menarik banyak perhatian pencinta musik indie dalam dan luar negeri sejak kemunculanya pada tahun 2005. Setelah peluncuran album mereka yang berjudul “Black Amplifier” The Sigit semakin terkenal bahkan mendapatkan kesempatan untuk menggelar konser di Australia dan Amerika. Aksi panggung yang menarik dan harmonisasi lagu yang pas membuat band ini selalu di tunggu oleh para pencinta musik indie tanah air.
4. Superman Is Dead


SID (SUPERMAN IS DEAD) adalah band punk rock asal kota Bali yang didirikan pada rahun 1995. Arti kata SID ini pun dapat diartikan sebagai manusia yang tidak sempurna. Untuk sebagian orang mungkin band ini sangat idealis pada aliran musik mereka di tengah ketatnya aliran musik lain yang sedang eksis di tanah air, tetapi itulah yang membuat band ini tetap eksis dan selalu di tunggu penampilanya di atas panggung oleh para fans. SID juga sudah banyak mencicipi tour besar ke berbagai Negara seperti Vans Warped Tour id USA yang berlangsung pada bulan Juni sampai Juli pada tahun 2009.
5. Rocket Rockers


Rocket Rockers adalah salah satu Indie band asal kota kembang Bandung yang berdiri pada tanggal 1998, tetapi pada saat itu Rocket Rockers masih memakai Immorality President sebagai nama bandnya. Rocket Rockers mempunyai formasi awal Firman (guitar/voc), Aska (guitar/voc), Bisma (bass), Doni (drum). Walau awalnya band ini sempat bekerja sama untuk mayor label tetapi selang beberapa tahun kemudian ROCKET ROCKERS akhirnya membuat label mereka sendiri yang diberi nama Reach & Rich Records.
Pada tahun 2006 menjadi moment besar untuk Rocket Rockers karena band ini berhasil menjadikan satu-satunya band Indonesia yang masuk ke dalam sebuah film dokumenter punk se-dunia “PUNK’S NOT DEAD THE MOVIE: A Revolution 30 Years In the Making”. Film tersbut disutradari oleh Susan Dynner yang menelusuri tentang perkembangan dan eksistensi Punk Rock selama 30 tahun terakhir.
6. Gugun And The Blues Shelter


Gugun blues shelter (GBS) adalah band blues asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2004. Band ini beranggotakan Muhammad Gunawan “Gugun” (gitar), John Armstrong “Jono” (bass) dan Aditya Wibowo “Bowie” (drum). Terbentuknya band ini terinspirasi oleh Jimi Hendrix, Betty Davis, Stevie Ray, Led Zeppelin dan Vaughan.
Gugun blues shelter berhasil menjadi pemenang pada kompetisi Hard Rock Global Battle of The Bands yang pertama , Gugun Blues Shelter dari Hard Rock Cafe Jakarta berkesempatan tampil sebagai band pembuka musisi-musisi legendaris seperti Bon Jovi, Rod Stewart, The Killers , Stevie Nick dalam acara Hard Rock Calling 2011 di London’s Hyde Park, dan itu merupakan salah satu festival musik dunia yang paling dinantikan.
7. Mocca


Mocca adalah salah satu grup band yang paling ditunggu penampilanya oleh banyak pencinta musik indie tanah air. Band asal kota Bandung yang terbentuk pada tahun 1999 ini mempunyai formasi Riko Prayitno (Gitar), Arina Ephipania (Vokal dan Flute), Achmad Pratama (Bass), dan Indra Massad (Drum) ini mengusung aliran indie pop folk jazz swing bossa nova.
Lagu Secret Admirer dan Me and My Boyfriend pada album My Diary mampu melambungkan nama Mocca , bahkan salah satu perusahaan rekaman asal Jepang, Excellent Records memasukkan nama mereka ke dalam album kompilasi Pop Renaisance. Pada tahun 2004 akhirnya Mocca dapat menggelar penampilannya di Okinawa, Jepang.
8. Pure Saturday



Pure Saturday adalah band indie asal kota kembang Bandung yang terbentuk sejak tahun 1994 , band ini beranggotakan Muhammad Suar Nasution (vokal, gitar),Arief Hamdani (gitar), Ade Purnama (bass), Aditya Ardinugraha (gitar), dan Yudistira Ardinugraha (drum). Pembuatan musik yang simple dan khas membuat Pure Saturday mudah dikenal oleh pencinta musik Indie Indonesia.
Pure Saturday sempat menghilang dari dunia Indie dikarenakan kesibukan masing – masing personil untuk mengurus keluarga dan bisnisnya, dan eksis kembali pada tahun 2005. Walaupun sempat vakum beberapa tahun tetapi aksi penampilan Pure Saturday masih menjadi sorotan oleh para pencinta musik Indie. Hal ini dibuktikan dengan tiket konser mereka di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada hari Selasa, 15 Mei lalu yang sold out tanpa di promosikan.
9. The Upstairs


The Upstairs adalah salah satu band indie asal Jakarta yang mengusung alira new wave seperti Depeche Mode, Devo, A Flock of Seagulls, samapi Joy Division dan terbentuk pada tahun 2001. Dengan ciri musikal mereka yang danceable,dan aksi panggung yang menarik, serta kharisma sang frontman Jimi Multhazam yang dapat membuat penonton terpana dengan aksi panggung nya, membuat band ini selalu di tunggu penampilanya oleh para fans terutama pencinta musik indie.
10. Killing me inside


Killing me inside atau yang lebih sering dikenal sebagai Killms ini dibentuk pada tahun 2006 di Jakarta. Band ini mengusung genre Modern Rock / Emo dengan formasi Onadio Leonardo (vokalis), Josaphat Klemens (gitaris), dan Rudye Nugraha Putra (keyboardist) , dibantu oleh Angga Tetsuya Wibisana sebagai additional bassist dan Putra Pra Ramadhan sebagai additional drum.
Band ini kerap kali tampil dalam berbagai acara – acara pensi sampai televisi, dan Killing me inside juga banyak menjadi idola anak – anak muda masa kini. Walaupun sempat beberapa personil hengkang dari Killing me inside tetapi hal ini tidak mengurangi kreatifitas mereka untuk terus berkarya.
11. Efek Rumah Kaca


Efek Rumah Kaca atau sering mendapat sebutan ERK adalah salah satu band Indie asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 2001, dengan formasi Cholil Mahmud (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass), Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar).
Prestasi Efek Rumah Kaca sangat luar biasa, mereka berhasil menjadi Nominator AMI Award 2008, Rookie of The Year 2008 oleh Majalah Rolling Stone, dan peraih penghargaan MTV Music Award 2008 dengan kategori The Best Cutting Edge.
12. Deadsquad


Deadsquad terbentuk pada tahun 2006, dengan formasi Daniel (Vocal), Stevi Item Ex Step Forward (Gitar), Coki Netral (Gitar), Boni Ex Tengkorak (Bass), dan Andyan Ex Siksa Kubur(Drum). Pada awalnya Deadsquad merupakan sebuah band projek yang hanya memainkan lagu – lagu beraliran oldschool metal seperti Sepultura, Slayer, Pantera dan Anthrax. Tetapi walau hanya sebuah band projek Deadsquad mendapatkan apresiasi yang baik oleh para pencinta musik bawah tanah Indonesia.
13. Bottlesmoker


Bottlesmoker adalah buah Persahabatan dari dua orang remaja bernama Ryan Adzani (Nobie) dan Anggung Suherman (Angkuy) yang sering membuat musik kamar atau bedroom music. Dikarenakan hasil karya mereka tidak terlalu mendapat apresiasi tinggi dari para pecinta musik tanah air, akhirnya Bottlesmoker menerbangkan sayapnya untuk memulai karir di luar negeri. Ternyata respon publik luar negeri yang sangat baik menyambut kedatangan mereka, membuat Bottlesmoker lebih nyaman menggelar konser diluar negeri.
14. Goodnight electric


Goodnight electric adalah sebuah grup musik beraliran synthpop asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2003. Grup musik ini terinspirasi oleh beberapa band di tahun 90’an seperti The Cure, Depeche Mode, Kraftwerk, Yazoo, The Lighting Seeds, Belle and Sebastian. Single “Am I Robot?” dan “Rocket Ship Goes By” berhasil mendapatkan banyak apresiasi dari pencinta musik Indonesia sehingga Goodnight electric banyak dikenal oleh berbagai remaja tanah air.
15. NOXA


NOXA adalah salah satu band Gridcore asal kota Jakarta yang terbentuk pada tahun 2002. Band yang cukup di segani ini sudah banyak memakan asam garam untuk berbagai konser dalam dan luar negeri. Walaupun sempat di rundung duka atas wafatnya salah satu founder NOXA Robin Hutagaol akibat kecelakaan , NOXA tetap bangkit dan terus melanjutkan karirnya untuk meramaikan industry musik Indonesia.
16. The Trees and The Wild


The Trees and The Wild adalah hasil perpaduan dari tiga orang sahabat yakti Iga, Andra, dan Remedy. Dengan mengusung Musik akustik sederhana, mudah dicerna dan sangat minimalis membuat The Trees and The Wild selalu di tunggu penampilannya oleh para pecinta Indie musik tanah air.
17. Sore


Sore merupakan salah satu band Indie asal kota Jakarta yang beranggotakan Reza Dwi Putranto (gitar, vokal), Ade Firza Paloh (gitar, vokal), Awan Garnida (bass, vokal), Ramondo Gascaro (piano, keyboard, gitar, vokal), Bemby Gusti Pramudya (drum, perkusi, vokal) . Uniknya band ini membuat setiap personil untuk mengambil bagian sebagai vokalis.
18. White Shoes And The Couples Company


COMPANY terbentuk di Jakarta pada tahun 2002. Mengusung genre pop/funk/jazz, band ini dapat dikatakan sebagai salah satu band yang konsisten dengan gaya retro tahun 70’an. Penampilan sang vokalis Aprilia Apsari yang mahir menunjukan kemampuannya berdansa ala retro 70’an juga menjadikan salah satu daya tarik tersendiri yang sering di tunggu aksi penampilannya oleh para pecinta Indie band Indonesia.
19. Endah n Rhesa


Endah n Rhesa adalah salah satu duo musisi Indie terbaik Indonesia, yang beranggotakan Endah Widiastuti (vokal dan gitar) dan Rhesa Aditya (bass). Dalam karirnya mereka sudah banyak mendapatkan berbagai penghargaan seperti Rolling Stone Editors’ Choice Awards “Rookie of the Year”, Anugerah Musik Indonesia kategori Produksi Album Alternatif Terbaik “Nowhere To Go”. Pada tanggal 5 Desember mereka memulai kehidupan barunya sebagai pasangan suami Istri dan semakin kompak meramaikan musik Indie di tanah air.
20. Protocol Afro


Menurut mereka Protocol Afro mengusung Alternative Inkonsisten Pop dan terbentuk pada tahun 2007, band ini merupakan salah satu band yang sukses di luar negeri . Hal ini terbukti pada konser mereka pada acara Baybeats 2011 di Singapura tahu lalu.
m

2 komentar: